Kuliah SBM ITB Jakarta

Kuliah SBM ITB Jakarta

Kuliah SBM ITB Jakarta

Kuliah SBM ITB Jakarta. Juli 2020, tidak terasa saya sudah kuliah di SBM ITB Jakarta selama 6 bulan. Saya ambil yang Januari in-take, kalau ga salah mulai perkuliahan itu di 13. Januari 2020. Untuk tata cara dan tes masuk SBM ITB Jakarta sudah saya bahas dipostingan lain. Sebelumnya saya menghadiri prosesi penerimaan Mahasiswa baru tanggal 9 Januari 2020 di Sabuga Bandung dan dilanjut acara untuk mahasiswa SBM ITB Jakarta di Intercontinental Bandung.

Saya mengambil jurusan MBA-Entrepreneurship, karena memang niat saya ingin fokus bisnis dan belum berniat lagi kerja kantoran hehe. Ada beberapa penjurusan untuk MBA di SBM ITB Jakarta, General MBA, Entrepreneurship MBA, Business Leader Executive MBA, Energi Executive MBA dan Strategic Executive Marketing MBA. Untuk lengkap dan detailnya bisa cek langsung di sini.

Baca juga : SBM ITB Jakarta-Tes administrasi

MBA Entrepreunership SBM-ITB Jakarta

Awalnya saya mempertimbangkan untuk ambil S2 Managemen Keuangan di UI (biar bisa ikut LPDP hehe) dan SBM-ITB Jakarta ini (tapi tidak bisa ikut LPDP karena kampusnya tidak berada di lokasi asal). Dengan pertimbangan niat awal saya ambil S2, untuk berbisnis, akhirnya saya memilih kuliah di SBM ITB Jakarta dan mengambil MBA Entrepreneurship karena course yang ditawarkan cukup menarik. Walaupun biayanya sangat mahal, tapi alhamdulillah ada rezekinya. Oh ya untuk SBM ITB sendiri bahasa pengantarnya adalah Bahasa Inggris baik lisan ataupun tertulis.

Di MBA Entrepreneurship kita akan menempuh kuliah selama 3 semester panjang dan 1 semester pendek dengan total SKS 38 credit. Artinya kita harus lulus dalam jangka waktu 18 bulan, kalau kita lewat 18 bulan nanti akan ada biaya penaltinya. Jadi kebayangkan kuliahnya akan padat banget karena ngejar 18 bulan hehe. Khusus untuk MBA Entrepreneurship ini kita difokuskan dalam 2 hal, membuat bisnis plus akademis itu sendiri. Tes wawancara pun kita akan diminta mempresentasikan business plan baik bisnis yang sudah ada ataupun yang akan dimulai. Ini salah satu yang membuat saya agak terguncang di awal semester hehe.

Course untuk MBA Entrepreneurship

Course yang ditawarkan selama kuliah berfokus pada 4 hal yaitu, Business Inititation, Business Management Skill, Planning Entrepreneurial Modeling dan yang terakhir adalah Running Business Startup and Modelling. Berikut untuk course lengkapnya.

Di semester awal, kita ada 4 mata kuliah yang harus diambil. Oh ya untuk program coursenya sendiri sudah paket ya, jadi sampai lulus memang seperti itu urutannya. Mata kuliah tersebut adalah Marketing Management, Operation Management, Business Initiation dan Knowledge Management for Innovation. Seperti yang bisa dilihat dari struktur course di atas ada beberapa yang ditandai dengan P, yaitu Business Initiation, New Venture Management dan Business Growth Management. Ketiga course tersebut adalah focus kita sebagai mahasiswa entrepreneurship.

Baca juga : Tips Membuat Surat Pernyataan Tujuan S2

Perkuliahan di Semester awal

Perkuliahan di awal semester berlangsung sekitar 4 bulan, artinya di akhir bulan April kita sudah UAS. Jadwal perkuliahannya seperti apa? oh jangan ditanya, sangat padat, bahkan kalau kita tidak saling menguatkan akan cape sendiri hehe. Kuliah baru 1 sampai 2 bulan saja rasanya sudah kenal lama dengan teman sekelas apalagi yang sekelompok, saking seringnya berinteraksi. Kita kuliah di hari Senin jam 08.00 sampai jam 11 an (Marketing Management), kemudian kuliah lagi hari Selasa jam 13.00 – 16.00 (Operating Management) dan hari terakhir adalah Rabu pukul 08.00-11.00 (Business Initiation) dan pukul 13.00-16.00 untuk Knowledge Management.

Sistem perkuliahannya itu selalu ada pembagian kelompok, dan biasanya kita harus baca materi sebelum kelas. Selain ada kuis dadakan, dosen expect kita udah baca materi jadi pas di kelas sudah bisa langsung diskusi atau ditanya. Jam masuk nya pun ga boleh telat, misal jam 8 pagi, kita harus teng udah ada di kelas, kalau ngga, ada beberapa dosen yang suka marah kalau kita telat. Sistem absennya pun menggunakan face recognition di device yang disediakan oleh pihak SBM di tiap kelasnya. Oh ya 1 mata kuliah akan ada LOC yang akan menjadi penjembatan antara dosen dan mahasiswa, LOC sendiri ditunjuk oleh pihak admin akademik.

Materi yang Diajarkan di Semester Awal

Saya akan mencoba memberi gambaran tentang materi mata kuliahnya, untuk yang S1 nya Ekonomi mungkin beberapa materi sudah familiar tapi untuk yang berasal dari non-Ekonomi harus sedikit menyesuaikan. Pertama adalah Marketing Management, mata kuliah ini membahas mengenai stratgi marketing dalam bisnis, kita akan membahas case-case beberapa perusahaan internasional ataupun case dari Harvard Business Review. Untuk dosennya sendiri, beliau-beliau adalah orang yang sudah ahli di materi ini bahkan secara practical, ada Pak Shandy Widyasthana dan Ibu Susanti Rachman (Top Level Management di Telkom Group), dan Pak Satya.

Mata kuliah yang kedua adalah Operating Management, sekali lagi kalau anak Ekonomi sudah tidak asing dengan materi ini. Di mulai dari proses operasi perusahaan, supply chain management, dan satu yang membedakan adalah Project Management. Mungkin di S1 tidak membahas materi project management, dimana materi ini mengarah pada topic pengelolaan suatu project (operasi dalam jangka waktu tertentu) berbeda dengan operasi perusahaan yang dalam jangka waktu lama. Oh ya, setiap mata kuliah pasti ada tugas kelompok dan presentasi, jadi di SBM ini selain belajar dari text book, kita bakal banyak baca jurnal ataupun case terutama dari HBR. Dosennya sendiri ada pak Adirizal (Mantan Technical Director yang mempunyai pengalaman 30 tahun di operasi manufactur – Toyota) dan Pak Aries Firman yang ahli di bidang Project Management.

Dua mata kuliah lain di Semester Awal

Mata kuliah yang ketiga adalah Business Initiation, ini adalah course utama untuk entrepreneurship. Di kuliah ini kita mulai dituntuk merumuskan ide bisnis, dengan tools entrepeneurial yang dianjurkan. Kita harus memvalidasi ide bisnis kita, tiap minggu akan diminta progress perkembangannya yang di akhir semester akan dipresentasikan. Selain kuliah di kelas kita juga mendapat 1 orang mentor yang membantu kita dalam progress ide bisnisnya. Mentor tersebut berasal dari luar kampus yang berpengalaman di bidang entrepreneur (founder) ataupun yang berpengalaman di start-up. Untuk detail cerita kuliah ini mungkin di bagian postingan lain ya hehe atau bisa tanya langsung di komen or email saya.

Yang terakhir adalah Knowledge Management. Kuliah ini memberikan materi mengenai bagaimana knwoledge dalam sebuat perusahaan dikelola. Misal dari mulai culture, human capital employee, proses business yang di dokumentasikan secara tertulis. Saat kuliah Knowledge Management kita diminta untuk menganalisis knowledge management di sebuah startup. Sehingga kita pun harus mewawancarai sebuah start up dan memberikan masukan yang akan dipresentasikan di kelas. Oh ya di SBM ITB selalu diusahakan ada Guest Lecture, dulu kita kedatangan Founder Alami Sharia, Mas Dima, kemudian ada beberapa guest lecture lain.

Perkuliahan Semester Pendek

Awal Juni 2020, perkuliahan semester pendek di mulai. Ada dua mata kuliah di semester ini yaitu Business Economic dan People in Organization. Untuk jadwal kuliahnya sendiri adalah Senin pukul 08.00 – 15.30 untuk Business Economics dan Rabu 08.00-15.30 untuk People in Organization. Cukup padat dan sangat lama kan ? hahaha. Karena semester ini hanya berlangsung 2 bulan, jadi kuliahnya sangat padat, sehari bisa break 3 kali. Bobot perkuliahanny pun sama kaya semester panjang, tetap ada tugas kelompok, bahas case, presentasi case bahkan buat summary sebelum masuk kelas.

Walaupun kita kuliah online dari pertengahan Maret karena Covid-19, tapi beban kuliahnya sama saja. Bahkan kita tetap intens berkomunikasi dengan teman sekelas untuk mengerjakan tugas kelompok. Untuk ujian pun seperti itu, mid-term exam ataupun final exam tetap dilakukan online, bahkan presentasi tugas, diskusi, dan ujian group juga online. Jumlah mata kuliahnya memang hanya 2 saja untuk semester pendek namun rasanya seperti kuliah di semester biasa. Di Business Economics kita belajar micro dan macro economy, belajar mengenai perilaku individu dalam supply dan deman di market dan belajar mengenai efek dari ekonomi negara secara keseluruhan. Salah satu dosen yang mengajar adalah Pak Andy Do, beliau adalah senior advisor di world bank dan salah satu pemiliki franchise fast food yang besar di Indonesia.

Untuk People in Organization, kita belajar mengenai karakteristik manusia dalam organisasi. Dimulai dari bagaimana memberikan influence kepada orang lain, leadership, beraliansi dengan orang lain sampai self-management. Selain itu kita juga belajar mengenai Human Resource dalam perusahaan. Kedua mata kuliah di semester pendek ini juga tetap sama dengan mata kuliah lain, yaitu membahas case terutama dari Harvard Business Review dan mempresentasikannya secara kelompok.

Kesimpulan dan tanggapan pribadi

Kuliah di SBM ITB memang berat, selain biaya yang cukup mahal yaitu 95jt rupiah untuk MBA Entrepreneurship dan General, ritme kuliahnya pun padat. Kita dituntut untuk lebih banyak belajar secara individual dibandingkan mendapat materi dikelas. Selain itu kita dituntut bisa mengatur waktu dan kerjasama dalam kelompok dalam waktu yang padat. Padahal karakter dari setiap orang berbeda, apalagi dengan background keilmuan yang berbeda.

Berkaitan dengan business, karena kita mengambil Entrepreneurship, kita harus membagi fokus dengan hal ini. Tugas akhir kita adalah mempresentasikan bisnis kita, dimulai dari inisiasi bisnis, bagaimana eksekusinya dan business growth nya. Saya sendiri merasa agak kewalahan, karena mindset yang berubah-ubah. Di kuliah Business Initiation saya dituntut merumuskan ide bisnis dengan tools untuk start-up. Namun kadang ada pembahasan it’s okay, kalau cuma SME. Selain itu fokus ke akademis dengan segala beban dan padatnya membuat bisnis tidak jalan. Di sisi lain saya merasa niat awal berbisnis jadi sibuk fokus akademis.

Kuliah online di SBM ITB Jakarta karena covid-19 membuat fokus bisnis pun berkurang. Saya merasa kuliah ini tidak mendapat sense nya jika niat saya untuk menjadi entrepreneur. Namun cara perkuliahan yang diprovide SBM-ITB pun cukup professional dan mudah sehingga kuliah tetap lancar. Saya harus mulai membuat skala prioritas dan management waktu yang baik agar bisnis saya segera berjalan. Untuk teman-teman yang sedang mempertimbangkan ambil S2, SBM-ITB Jakarta sangat recommended ko, dari culture dan cara perkuliahannya hingga dosen yang mengajarnya. Kalau ada yang mau ditanyakan atau mungkin sharing pengalaman boleh langsung komen ya.

Semoga membantu informasinya, Keep Positive and Healthy !

Please follow and like us:
B. Economics MBA-Entrepreneurship Data Analytics Certified Reach me at saraswatisepti@gmail.com

20 thoughts on “Kuliah SBM ITB Jakarta

  1. thanks kak atas sharingnya sangat membantu untuk aku baru akan memulai kelas entree intake january 2021 hehe..
    kalau boleh tanya, selama proses perkuliahan ada kendala ga untuk pemahaman materinya? kalau ada biasanya kakak gimana nyelesaiinya?
    sama kalau mid/final test itu semuanya dalam bentuk essay kah?

    1. Hello terimakasih sudah mampir di blog saya
      Selamat bergabung di Entree SBM hehe, saya juga entree yg intake di january
      Kebetulan saya backgroundnya ekonomi, accounting, jadi untuk perkuliahan ga ada masalah yang susah bgt
      Paling susah nya itu kalo ngerjain tugasnya kelompok hehe, karena mungkin beda background, entah itu tahun lulusan pas s1,
      pengalaman kerja atau freshgraduate, kadang susah pas kerja kelompoknya, beda pola pikir sama susah nentuin jam buat ngerjainnya.
      apalagi kuliahnya kan padat ya,hampir semua matkul ada tugas kelompok dan setiap minggu presentasi bahas case, belum lagi krn kita entree,
      kita harus sambil bangun bisnis kan, ntah itu validasi bisnis ,survey, bikin mvp, mentoring dll. Kadang ada juga teman sekelas yang sambil kerja kantoran, jadi susah bgt buat samain waktunya.

      Biasanya kalo ada masalah kaya gitu, harus ada leader di kelompoknya, tegas aja, krn kita semua belajar,
      belajar dalam tim dan komitmen juga, jgn sampe ada yg rugiin orang lain. Tapi sebelum ditegasin, biasanya septi tanya dulu semua, mau kerjain kapan,
      kendalanya apa dll, kalo udah g direspon baru deh marah hehe, sering banget H-1 belum pada ngerjain, nanti yang kena kita juga pas presentasi. dosen suka marah kalo yang aktif cuma 1 orang, begitu juga pas kelas, klo yg aktif cuma beberapa orang dosen bakal marah dan ngasih kuis tiap minggu deh.

      Kalo kamu dari background yang bukan ekonomi s1 nya, sebenarnya ttp bisa gampang memahami ko, karena MBA ini lebih ke pola pikir buat selesain case bisnis di tiap matkulnya. Matkul yg bener” ekonomi nya paling cuma business economics ama financial management, tp dosennya coba ngajar dengan cara yang mudah dipahami, ga akan terlalu teknikal juga.

      Kalo mid sama final exam beda” tergantung matkul. kebanyakan buat essay, ada yang dikasih soal kaya business economics, dan kebanyakan take home. kalo yang 3 jam pengerjaan biasanya ga terlalu butuh jawaban panjang juga soalnya. Kalo matkul bisnis kata business initiation, kita di suruh bikin ppt report bisnis, dan pas uas di presentasiin kaya pitching.

      Semoga bisa membantu ya, kalo ada yang mau ditanyain lagi silahkan hehe

      Goodluck
      Septi Saraswati

      1. Hallo Kak Septi, Thank you so much sudah sharing pengalamannya, kebetulan aku ada rencana pengen lanjut MBA Entrepreneruship , kira-kira untuk pendaftarannya ada syarat minimum IPK g ya? Thank you in advance😊

        1. halo, terimakasih sudah membaca blog ini,
          untuk minimum ipk ga ada, krn ipk bukan salah satu syarat adminnya, paling file transkrip nilai aja nanti yg disubmit

          semoga membantu infonya 🙂

  2. Halo kak, terimakasih banyak sharingnya 🙂
    Kak mau tanya, untuk prepare sebelum masuk kuliah, baiknya baca-baca apa ya?
    Ada rekomendasi buku bacaan gitu nggak ka? Terimakasih ka.

    1. Hallo, waktu awal masuk perkuliahan saya cuma baca ebook yang udah dikasih dari tim academics,
      nanti kita akan dikirim soft file dari mulai bahan bacaan (ebook), silabus, case yang akan dibahas selama perkuliahan per mata kuliah dan bahan bacaan lain yang dosennya rekomendasiin. Kalo semester awal dosen seneng banget kasih kuis hehe jadi paling baca chapter yang akan dibahas aja.

      Tapi kalo kamu ambil MBA yg Entree persiapkan juga konsep bisnis kamu, biasanya dosen suka nanya”, apalagi kalo mata kuliah “entrepreneurship” nya kaya business initiation. Selebihnya paling perbanyak baca case, kalo ada case yang akan dibahas minggu tsb, lebih baik baca dan cari referensi lain di google atau artikel lain yang membahas isu yang sama. Kuliahnya memang banyak diskusi dibanding materinya hehe

      Good luck buat kuliahnya

  3. Halo Kak,
    Terima kasih buat informasinya, sangat membantu sekali.
    Saya mau tanya kak, untuk pendaftaran kan harus buat business plan yang akan dipresentasikan. Ada saran atau tips&trick ngga kak untuk pembuatan dan presentasi business plan tsb?
    Terima kasih kak, semoga sehat selalu

  4. Halo, Maaf saya baru buka blog lagi,
    Untuk business plan sebenarnya nanti disediakan form dari SBMnya,
    isinya itu nama bisnis atau ide bisnis ny apa, alasan buat bisnisnya, terus projection kedepannya kaya gimana, misal omset dll. perkiraan juga gpp sebenarnya, yang penting ada alasan yang kuat kenapa mau buat bisnis itu. Jadi untuk business plan kita ga perlu buat ppt tp hanya isi form yg disediakan.

    Waktu itu septi didalam 1 ruangan ada 1 dosen dan 3 orang calon mahasiswa lain. Kita hanya ditanya langsung satu” dan disuruh cerita bisnis plannya. Kalau misalnya udah pny bisnis bisa dibawa produknya, kalo belum ada bisa dibawa prototype atau gambaran produknya kaya gimana aja buat ngeyakinin dosennya klo kita sungguh” mau belajar bisnis hehe

    oh ya diakhir biasanya ditanya apak ekspektasi kita setelah sekolah di SBM, dulu septi jawabnya untuk dapat koneksi, belajar teori lebih dalam dan praktikalnya langsung seperti apa.

    Semoga bisa membantu ya
    Sukses ..

    1. Halo kak. Thank you for sharing this.

      Untuk pendaftaran MBA sendiri kn ada syarat TOEFL y kak? Kalau sblmny udh ada TOEFL bisa dipakai ngga ya kak? Atau harus test TOEFL di ITB nya biar official?

      Thank you. Lancar kuliahnya

      1. Halo Ratih
        untuk toefl bisa tes mandiri ko, ga perlu kolektif dari ITB
        yang penting memenuhi syarat TOEFL ITP 475, dulu saya tes toefl di IES
        lebih detailnya untuk syarat sertifikat yang diterima
        Jenis English test yang dapat diterima selain tes ELPT ITB adalah:
        a. TOEFL ITP
        b. TOEFL IBT
        c. TOEIC
        d. IELTS

        Semoga membantu

  5. Halo kak, terimakasih sudah berbagi infonya, saya ingin bertanya kak, dan mungkin mirip dengan pertanyaan sebelumnya. jadi di bisnis plan itu ada tulisan presentation guide seperti

    1. Your educational, organizational, and business background
    2. Why are you passionate about MBA Entrepreneurship?
    3. Explain your winning business idea.
    4. Explain why you should be in the MBA Entrepreneurship class.
    5. Don’t present other things including a Business Model Canvas.

    jika 5 poin diatas tidak membuat ppt, lalu bagaimana agar bisa menyampaikan presentasi dengan baik kak apalagi membuka dengan memperkenalkan diri ketika saya tidak memiliki latar belakang bisnis? namun saya sedang membuat bisnis dan tertarik untuk belajar lagi, apakah bisnis yang masih dalam tahap belum MVP bisa kak?

    1. Halo Zahid,

      Dulu waktu septi tes untuk bisnis plan ini hanya dlm bentuk diskusi perkenalan biasa. Kalo misalnya belum ada mpv juga ga masalah tp jelasin aja kira” mau bisnis apa dan alasannya apa. Sama seperti pertanyaan 1-4 itu bisa membantu kita pas penjelasan bisnis nanti. Fokus dipertanyaan” itu aja. Tunjukin aja kalo kita emang passionate di entrepreneurship. Misal alasan pilih MBA Entree sbm itb krn melihat lecture ny dari kalangan professional yg experience nya udah bagus, terus ada mentorship tiap semester, jd bisa lebih banyak membantu belajar practical bisnis, karena bisnis memang lebih butuh praktek dan tentunya didasari teori. Dulu septi seperti itu penjelasannya. Klo jelasin bisnis plan misalnya dulu septi bilang mau bisnis ready to wear fashion yg menyampaikan pesan mental health, alasannya krn pengalaman pribadi dll. Untuk prospek bisnis ya bisa bilang skrg banyak yg mulai aware ttf mental health JD septi ingin membantu Orang utk speak up nonverbally atau hny melalui apa yg kita pakai.

      Jadi winning business nya sampaikan aja knp ide bisnis kita ini beda

      Semoga bisa membantu ya, semangat

  6. halo kak thank you for sharing your information about SBM ITB, sebelumnya saya ingin bertanya mengenai bagian yang ada di business plann berikut pertanyannya :

    1. Do you have any measurements about the quantity needed? Please show them (in a separate
    sheet, if needed) *
    2.Of the money mentioned , how much of your own money will you spend?
    3. Is technology a key in your business? If yes, please explain its strategic role in your business.
    dari pertanyaan tersebut saya masih kurang faham kak, boleh sedikit jelaskan bagaimana caranya menjawab dari pertanyaan tersebut?

    thank you, stay health and stay safe

    1. Halo,

      septi coba jawab ya,
      pertanyaan tersebut tidak ada di business plan form saat septi ikut tes,
      waktu itu adanya pertanyaan mengenai resource needs yang berkaitan dengan modal yang dibutuhkan untuk menjalankan bisnis.
      kalau septi liat kayanya pertanyaan mengenai the quantity needs itu sama aja dengan pertanyaan resource need waktu septi tes.
      Mungkin bisa dijawab berapa modal yang dibutuhkan untuk menjalan bisnis sesuai dengan ide bisnis dalam bisnis plan,
      untuk measurement bisa dihitung dengan apa aja resource yang dibutuhkan, misal kalo septi waktu itu bisnis fashion,
      contoh :
      Berapa produk yang pertama kali akan diproduksi? berapa cost produksi per product, packaging, marketing dikali unit produk yang akan diproduksi di awal,
      kalau ada karyawan berapa gaji karyawan. Nanti total nya harus sama dgn modal yang dibutuhkan.

      kalau pertanyaan kedua, mungkin bisa dijawab misal dari total modal yang dibutuhkan itu 25jt, kita sebagai owner atau founder akan menggunakan uang pribadi 15 juta, dan 10 juta nya sharing dengan partner, minjem ke bank atau dari investor.

      untuk pertanyaan ke 3 dulu septi jawab tidak terlalu membutuhkan teknologi karena bisnis fashion, teknologi hanya untuk marketing dan sales channel saja
      (digital marketing, marketplace, website). kalau bisnis nya berkaitan dengan teknologi misal develop software dll bisa dijawab kalau teknologi itu key resource di bisnisnya.

      Semoga bisa membantu ya

      Thank you

      1. Baik kak pertanyaannya sangat membantu dan detail untuk saya menjawab pertanyannya, thank you for sharing with us kak sukses selalu kak septi..

        Thank You

  7. Mau tanya terkait Tugas akhir, infonya mempresentasikan bisnis dimulai dari inisiasi bisnis, bagaimana eksekusinya dan business growth nya. Apakah pada akhir perkuliahan ini bisnis harus sudah jalan dan dieksekusi atau masih bisa jika berupa business plan?

  8. Hai kak, what an interesting story about your days at MBA ITB✨ Saya juga tertarik mau mendaftar MBA Entree untuk tahun depan nih kak, dan skrg lagi riset supaya bisa balance dengan bisnis saya. Saya ingin bertanya dong kak, textbook yang biasa digunakan selama pelajaran apa ya kak? Apa ada bacaan sakralnya anak MBA? Selain itu, apakah ada program beasiswa dari MBA ITB sendiri? Atau hanya beasiswa eksternal adanya? Thank you, Kak Septi. Have a great day.

    1. Hai Maria,
      Terimakasih sudah baca blog saya
      Untuk perkuliahan semua textbook akan disediakan sama kampus, termasuk bahan materi lainnya
      biasanya dalam bentuk ebook

      Selama perkuliahan kita lebih banyak study case, jd tiap minggu kita kerjain study case dan tiap kelompok akan giliran presentasi
      case nya dari Harvard Business Review. Selain itu kita juga ada mentoring sama mentor” yg disiapkan sama sbm, bisa dari founder” bisnis, alumni dll.
      jadi kita bisa juga konsultasi sama beliau” soal bisnis kita.

      untuk beasiswa kayanya cuma ada LPDP deh, itu juga kalau kita mau kuliahnya di SBM ITB yg di Bandung , ga bisa yg di Jakarta. Krn klo LPDP harus kampus di lokasi utamanya.

      Semoga bisa membantu ya infonya 🙂

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back To Top
Translate »