Backpacker Korea”Explore new place, new things, and new experience by my self, but together will be better”
Korea Selataaaan !! Negara yang dari dulu jadi impian untuk dikunjungi karena sering nonton drama Korea ataupun reality show Korea. Waktu kecil belum terlalu suka atau bahkan selalu berpikir “apa sih orang-orang suka banget nonton film Korea atau Taiwan?!”. Akhirnya waktu SMP, saya suka drama Korea yaitu Memories of Bali. Hampir setiap hari bahas Memories of Bali dengan teman sebangku, dulu teman sebangku itu cowok, nama nya Panji (sekarang entah kemana). Sejak saat itu saya suka drama Korea dan Reality Shownya terutama Running Man dan The Return of Superman. Hal yang saya suka dari Korea adalah tata karma yang tetap dijaga, terlihat dari bagaimana sikap dan perlakuan antara anak muda dan orang yang lebih tua serta tempatnya yang membuat kita ingin pergi ke sana.
I never been dreaming to went to another country previously.
Sebelumnya saya tidak pernah berpikir akan pergi ke luar negeri kecuali pergi beribadah ke Mekah. Bukan tidak mau, tapi pergi ke luar negeri membutuhkan partner yang nyaman, ya saya punya syndrome rasa tidak nyaman ketika di tempat baru. Pergi ke luar kota aja ribet apalagi ke luar negeri J . Singkat cerita, saya dan calon suami saya waktu itu (Pak Andi CP) merencanakan untuk pergi liburan berdua ketika sudah menikah. Dia memberikan usulan untuk pergi ke Korea atau Maldives. I choose Korea, cz the Country have a lot of differences from Indonesia. Maldives pemandangan laut nya seperti surga, but I think, Indonesia is a heaven for nature creation, the sea, beach, and another nature place. Saya sangat suka laut atau pantai, tapi pergi ke pulau atau pantai yang masih “virgin” di Indonesia bagi saya sudah cukup dan masih banyak yang harus di explore. Saya akan menceritakan explore beberapa pulau dan pantai di Indonesia.
Travelling to another country by ourselves.
Sekitar bulan September – Oktober 2016, saya dan suami memutuskan untuk mencari tiket pesawat murah ke Seoul. Kita memutuskan untuk pergi backpacker ke Korea hanya berdua tidak menggunakan jasa agen travel. Alasan pertama adalah kita berdua memang tipe orang yang suka mengexplore tempat dan pengalaman baru, lakukan hal yang ditakutkan apapun hasilnya yang penting hal itu bakal jadi cerita kita di masa yang akan datang (kalimat bijak untuk hari ini ). Alasan ke dua, dengan pergi berlibur sendiri kita bisa melatih bahasa Inggris kita secara langsung, menentukan tempat yang mau kita kunjungi sesuai waktu dan budget serta yang paling penting adalah tidak terkejar jadwal yang ditentukan, kita bisa membuat rencana yang fleksibel. Nah, setelah kita menemukan tiket pesawat yang terjangkau dengan jadwal penerbangan sekitar akhir oktober sampai awal November, barulah kita memikirkan bagaimana kita mengambil cuti kerja (HAHAHAHA, tentuin dulu tiketnya baru izin ke bos). Dengan segala pertimbangan jadwal pekerjaan kita berdua, akhirnya kita memilih pergi tanggal 29 November 2016 sampai dengan 4 November 2016.
Biaya sebelum kepergian :
Tiket Pulang-Pergi AirAsia
Untuk tiket, kita order via ticketing online yang kebetulan sedang ada promo. Kita membeli tiket penerbangan Air Asia Jakarta-Seoul dan transit 1 kali di Kuala Lumpur, begitu juga sebaliknya. Jeda transit yang cukup lama yaitu 10 jam 30 menit, kita isi dengan jalan-jalan ke Suria KLCC, lumayanlah buat foto-foto dibawah menara petronas. Harga tiket AirAsia ± IDR 3.5 juta untuk 1 orang, jadi total biaya tiket kita berdua adalah ± IDR 7.1 juta.
Biaya Visa Korea Selatan
Saat pengajuan Visa Korea Selatan, kita mengalami sedikit kendala. Sempat ditolak karena masing-masing rekening bank kita tidak menunjukan angka yang gede kali ya selama 3 bulan berturu-turut 😂😂😂 . Akhirnya kita dapat visa juga karena minta bantuan kantor suami dengan menerbitkan surat dukungan (sponsorship) dari kantor. Untuk syarat-syarat dokumen yang dilampirkan yaitu Aplikasi permohonan visa, foto berwarna, SPT, Rekening bank, Paspor dan kita lampirkan juga fotocopy tiket pesawat dan booking tempat tinggal selama di Korea (hanya kita lampirkan, bukan syarat dari kedutaan). Alamat kedutaan besar Korea Selatan : Jl. Jendral Gatot Subroto Kav.57 Jakarta 12950 . Untuk informasi lebih lanjut bisa cek aja langsung di web kedutaan Korea Selatan
http://idn.mofa.go.kr/worldlanguage/asia/idn/visa/issuance/index.jsp
Biaya Transit di Malaysia
Untuk mengisi waktu saat transit di Malaysia, kita memutuskan untuk jalan-jalan ke Suria KLCC, lumayanlah kita ada jeda waktu sekitar 10 jam. Kita pergi ke Suria KLCC menggunakan bus, lupa waktu itu kita pake skybus atau aero bus. Untuk menuju Suria KLCC kita harus transit di KL Sentral dan setelah itu melanjutkan perjalanan dengan MRT ke Suria KLCC. Tiket bus bisa didapatkan di KLIA (terminal bus) harganya sekitar RM 11 dengan waktu tempuh sekitar 75 menit. Sebenarnya kita bisa menggunakan kereta yang transit juga di KL Sentral namun harga tiketnya lebih mahal yaitu sekitar RM 55 dengan waktu tempuh yang lebih cepat yaitu 55 menit. Oh ya, KL Sentral adalah stasiun kereta api yang menjadi pusat transportasi. Setelah sampai di KL sentral, kita mencari mushola karena sudah masuk waktu solat ashar kalau ga salah, karena kita juga melewatkan waktu dzuhur jadi kita menjamak solat kita. Hal yang paling ditakutkan saat akan berpergian ke luar negeri adalah tempat untuk solat, baik itu mushola atau mesjid. Awalnya saya berpikir bagaimana nanti saya solat di korea ya, tapi jangan takut kita bisa mengatur jadwal kita untuk bisa tetap solat di apartement atau hotel yang kita tempati (akan saya bahas di part selanjutnya). Di Malaysia, mushola atau mesjid tentunya tidak susah dicari karena memang mayoritas masyarakatnya muslim sama seperti di Indonesia. Setelah kita solat di KL Sentral, kita menuju ticket vending machine untuk membeli tiket ke Suria KLCC. Harga tiket untuk 1 kali perjalanan sekitar RM 1.6 per orang. Untuk tiket pulang dari KLCC ke KL Sentral bisa dibeli juga di KL Sentral. Waktu tempuh LRT dari KL Sentral ke Suria KLCC itu sekitar 15 sampai 20 menit. Dan akhirnya kita tiba di Suria KLCC, kita harus jalan kaki untuk menuju Suria KLCC dari pemberhentian LRT. Waktu itu lagi ada event Formula 1 jadi lumayanlah kita bisa foto-foto di depan mobil F1 (tapi hanya replica hehehe).
Biaya transportasi di Korea Selatan ?
Salah satu yang saya kagumi dari Korea adalah transportasi yang mudah dan teratur. Bagi backpacker atau turis asing yang mungkin pertama kali ke Korea pasti akan merasakan mudah nya berpergian di Korea terutama Seoul karena alat transportasinya yang sangat terintegrasi. Saya akan membahas berapa biaya transportasi di Korea dan bagaimana cara pembayaran transportasi di Korea.
FYI, suami saya sudah pernah ke Korea untuk liburan yaitu sekitar bulan Desember 2015. Jadi dia sedikit tahu bagaimana menggunakan transportasi di Korea Selatan. Sebelum keberangkatan ke Korea Selatan, kita sudah mencari informasi mengenai pembelian kartu transportasi yang bisa digunakan untuk subway dan bus di Seoul. Kita memutuskan untuk membeli 7 days pass, jadi kita bisa menggunakan kartu tersebut selama 7 hari tanpa biaya tambahan lagi ke semua tempat di Seoul. Kartu tersebut bisa didapatkan di Incheon Airport dengan harga 64.500 won untuk 7 days pass sudah include saldo untuk jaminan kartu yang bisa ditarik kembali saat kita mengembalikan kartu tersebut.
Kartu 7 days pass (MPASS) tersebut bisa digunakan mulai dari Incheon airport. Dari Incheon kita menuju seoul menggunakan All STOP TRAIN, kereta cepat sejenis commuter line. Di Korea Selatan kita ga perlu takut tersesat atau bingung cari tempat. Untuk menuju ALL STOP TRAIN kita hanya perlu bertanya ke bagian informasi atau lihat petunjuknya di airport. Dari Incheon Airport kita menuju Seoul Station untuk transit dan berpindah menggunakan subway menuju sinsa dong station karena waktu itu destinasi kita pertama adalah Line Store. Waktu check in apartment kita sekitar jam 2 pm jadi masih ada waktu cukup panjang dari jam kedatangan kita. Untuk mengetahui jalur subway di Seoul, kita bisa lihat di map guide yang tersedia di bagian tourist information yang bisa kita bawa-bawa, atau kita bisa lihat di map yang dipajang disetiap stasiun. Di Seoul, kita memerlukan tenaga agak kuat karena kita harus jalan kaki dan naik turun tangga ki subway station. Akses lorong menuju subway station sangat rapi, dari mulai pejalan kaki hingga pedagang. Terkadang ada beberapa poster atau hiasan dinding yang berbeda-beda disetiap subway station. Oh ya, karena kita sedang mengunjungi negara lain dan negara yang cukup rapi serta disiplin, saat jalan kaki menuju subway station atau di elevator lebih baik kita ambil sebelah kanan dan kalau jalan barengan lebih baik depan belakang jangan sejajar. Disana orang pada cepat jalan kaki nya dan mengejar waktu, jadi dari pada kita menghalangi lebih baik kita sadar diri. Saat antri di subway juga harus diperhatikan ya, jangan nyerobot, kalau ada yang nyerobot biarin aja. Biasakan antri !!!
Untuk rincian biaya transportasi kepergian, transit dan kepulangan cukup segitu aja dulu yak ! Untuk biaya transportasi lain seperti biaya Seoul – Nami Island dan Seoul – Busan akan dibahas dalam cerita perjalanan selanjutnya. kalau mau lebih rinci bisa tanya langsung via comment. Di postingan – postingan selanjutnya, saya akan menceritakan perjalanan selama di Seoul dan Busan.
Note : Foto-foto akan diupdate secepatnya, karena waktu itu saya belum berhijab jadi saya perlu edit dulu 😄
Btw makasih banget, infonya bermanfaat buat jadi referensiku karena tahun depan mau ke Korea juga…